Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Sistem Ekskresi

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Definisi
Ekskresi adalah pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh.


Alat-alat Ekskresi Manusia
1. Kulit         : keringat
2. Paru-paru : H2O dan CO2
3. Hati          : empedu
4. Ginjal       : urine


Catt :
Defekasi : pengeluaran sisa pencernaan, contoh: anus mengeluarkan feses.
Sekresi : pengeluaran zat yang diperlukan oleh tubuh, contohnya enzim dan hormon.

PARU-PARU
Fungsi sebagai ekskresi dan respirasi.
Pengeluaran zat sisa dari perombakan glukosa, lemak, dan protein. Hasil H2O dan CO2.
Reaksi respirasi sel :





 HATI
 Fungsi 
  • Sebagai Ekskresi 
 Perombakan eritrosit yang telah tua (lebih kurang 120 hari).
  • Sebagai Detoksifikasi
Penawar racun di dalam tubuh dengan menghasilkan enzim katalase, yaitu reaksinya sebagai berikut :


  • Penghasil Urea  

  

KULIT
Fungsi : sebagai ekskresi, alat indera, pengatur suhu, pembentukan vitamin D, dan melindungi jaringan di bawahnya.

Lapisan Kulit terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Lapisan Epidermis
  • Korneum : lapisan sel mati
  • Granulosum : mengandung pigmen kulit
  • Germinativum : mengganti sel granulosum yang telah mati (aktif membelah)
2. Lapisan Dermis
3. Lapisan Hipodermis
Sebagai ekskresi, alat indera peraba, menyimpan cadangan makanan, dan melindungi tubuh.

GINJAL
Fungsi :
  • pengeluaran sisa metabolisme berupa urine.
  • mengatur kadar air dalam plasma darah.
  • mengatur pH dalam plasma darah.
  • mengatur osmotik cairan tubuh.
Nefron terdiri atas :
a. Badan malpighi : kapsul bowman dan glomerolus.
b. Saluran nefron : Tubulus kontrotus proksimal, tubulus kontrotus distal, lengkung henle, dan tubulus kontrotus kolektivus.



PROSES PEMBENTUKAN URINE

1. FILTRASI (Penyaringan)
Tempat : Glomerolus
Difiltrat atau disaring berupa darah (eritrosit) dan protein.
Hasil : Urine Primer

Urine primer tidak mengandung eritrosit, jika ditemukan eritrosit ini disebut dengan penyakit Hematuria.
Urine primer juga tidak mengandung protein, jika ditemukan ada protein disebut penyakit Albuminaria.

Namun, di dalam urine primer masih ada garam mineral, asam amino, vitamin, dan glukosa.

2. REABSORPSI (Penyerapan)
 Tempat : Tubulus Kontrotus Proksimal
Diabsorpsi : air, zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu asam amino (zat pembangun tubuh), glukosa (penghasil energi), vitamin, dan garam mineral.
Hasil : Urine Sekunder

Urine sekunder tidak mengandung glukosa, jika ditemukan glukosa ini disebut penyakit Diabetes Milietus.

Namun, urine sekunder masih terdapat air  dan garam mineral.  

3. AUGMENTASI (pengeluaran)
Tempat : Tubulus Kontrotus Distal
Ditambahkan ion Na2+ dan ion H untuk mengatur tekanan osmotik tubuh.
Hasil : Urine Sesungguhnya

Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Urine
Internal : Hormon ADH (Anti Diuretik Hormone), jika ADH turun maka akan menyebabkan sering buang air kecil (Diabetes Insipidus).
Eksternal : suhu, banyak air yang dikonsumsi, dan jenis makanan minuman.

Gangguan (Penyakit)
  • Nefritis : infeksi pada ginjal.
  • Diabetes Insipidus : sering buang air kecil karena ADH turun.
  • Diabetes Milietus : Urine mengandung glukosa.
  • Kencing Batu : Urine mengandung zat kapur (CaCO3).

SISTEM EKSKRESI HEWAN
ANNELIDA, contoh cacing tanah.
PROTOZOA : vakuola kontraktil.
INSECTA : Pembuluh Malpighi
PLATYHELMINTHES (cacing pipih)
contoh : cacing Planaria




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS